Tuesday 27 December 2016

Penggunaan Obat Cacing Drontal Cat

Salam meong!!

Tahukah sahabat meong, salah satu masalah yang sering dihadapi kucing kesayangan kita adalah cacingan. Yap benar sekali. Bukan cuma manusia saja yang bisa cacingan, tetapi kucing juga.

Seperti halnya pada manusia, cacingan pada kucing juga bisa diobati atau dicegah. Salah satu obat yang bisa digunakan adalah Drontal cat dari Bayer.
gambar diambil dari http://www.calico.co.id/image/cache/data/Drontal/drontal%20cat-500x500.jpg 
Drontal cat termasuk obat cacing yang bisa menghalau hampir semua jenis cacing parasit pada tubuh kucing, termasuk cacing gelang, cacing tambang, dan cacing pita. Namun obat cacing ini tidak bisa menghalau cacing paru-paru. Komposisinya adalah 20mg praziquantel, 80mg pyrantel.

Harga Drontal cat bervariasi tergantung petshopnya, tapi berkisar pada Rp20.000 per tabletnya (tahun 2016). Saya pernah beli Rp15rb, 16rb, 17rb, pernah juga 22rb. Relatif murah kan ya?

Cara penggunaannya adalah dengan diminumkan (oral) kepada kucing kesayangan.  Jika anda merasa takut atau kesulitan mencekokkan tabletnya ke kucing anda, anda bisa pakai alat pelontar pil. Kalau saya sih pakai tangan aja. Hehehe..

Bagaimana dengan dosisnya? Dalam kemasannya, tertulis 1tablet/4kg berat badan kucing. Setelah saya cari informasi lebih lanjut, dari sini saya temukan rincian dosisnya sebagai berikut:
Kucing dengan berat badan (bb) 0-2kg, 1/2 tablet
Kucing dengan bb 2,1-4kg, 1 tablet
Kucing dengan bb 4,1-6kg, 1,5 tablet
Kucing dengan bb 6,1-8kg, 2 tablet
Kucing dengan bb >8kg, 1 tablet per 4kg. Contohnya jika bobotnya 12kg, maka yang diberikan adalah 3 tablet Drontal cat.

Jika bisa, Drontal cat diberikan pada kucing dalam keadaan perut kosong. Pengobatan dilakukan setiap 3 bulan sekali atau sesuai yang disarankan oleh dokter hewan.

Peringatan!
Drontal cat tidak disarankan untuk digunakan pada kucing hamil dan kitten dengan usia dibawah 6 minggu.
Terkadang efek samping muncul (sangat jarang sekali) berupa muntah, diare, hilang nafsu makan, dll.


Saturday 17 December 2016

Pengalaman Mengatasi Demam Pada Kucing

Bejo, lesu saat diperiksa di Puskeswan Turen 
Bejo, kucing yang saya rescue dari jalan diatas beberapa minggu yang lalu terserang demam. Gejala awalnya sangat umum, yakni tidak mau makan. Saya ingat pada hari jumat dia makan seperti biasa, lalu sabtu tidak makan, minggu makan sedikit, dan senin tidak mau makan lagi. Selain itu dia juga muntah cairan berwarna kuning sekali dan berwarna pink sekali. Sehari-hari dia hanya tiduran didalam rumah atau di teras sambil berjemur.

Senin itu juga saya periksakan Bejo ke Puskeswan Turen. Setelah diperiksa menggunakan rectal thermometer, diiagnosa Bejo terserang demam. Dia pun disuntik 3x, penurun panas, vitamin, dan antibiotik. Drh. Filia yang menangani Bejo bilang kalau untuk menyembuhkan demam cara yang paling ampuh adalah menjaga agar kucing tetap dapat asupan makanan dan minuman. Jika tidak mau makan pun harus dipaksa karena jika tidak, kondisinya akan cepat sekali drop hingga menyebabkan kematian.

Karena Bejo tidak mau makan sendiri, akhirnya saya belikan snack vitakraft (Rp10.000) yang saya masukkan ke spuit dan saya suapkan secara paksa ke Bejo. Teksturnya yang halus dan encer memudahkan  saya untuk menyuapi bejo. Tapi ternyata 1 bungkus cuma cukup untuk sekali makan dan di desa saya yang ndeso ini tidak ada yang jual vitakraft.

Akhirnya saya putuskan untuk mengganti makanan Bejo dengan bubur bayi untuk sementara, yang penting perutnya kemasukan makanan. Saya belikan milna sachet rasa hati, lalu saya bikin agak encer untuk pertama, dan saya suapkan dengan sendok secara paksa sehari 3-4 kali. Selain itu, sesekali saya angkat Bejo dari tempatnya tidur (seringnya saya paksa bangun kalau dia sedang tidur) dan saya bawa ke kamar mandi untuk minum. Ini karena Bejo malas berjalan sendiri ke air. Saat badannya saya rasa terlalu panas, saya usapkan air ke bulunya dan saya celupkan telapak kakinya ke air. Alhamdulillah, setelah 4 hari diperlakukan demikian, Bejo mau makan walaupun sangaaaat sedikit. Tandanya dia sudah mulai sembuh.

Untuk pemulihan, saya cuma menyediakan dryfood yang saya tuang sedikit sekali. Ini karena Bejo tidak suka makanan yang sudah terlalu lama terkena angin. Setelah dia makan dan tidak habis, saya ganti yang baru saat dia akan makan lagi. Selain itu, saya juga masih menggendongnya ke kamar mandi untuk minum.

Sekarang, Bejo sudah gendut kembali. Saya sangat bersyukur. Sekali lagi Alhamdulillah..

efek kamera jadi terlihat lesu. padahal itu sedang main 

Friday 16 December 2016

Puskeswan Turen

Assalamu'alaikum puslovers!

Kali ini saya mau berbagi informasi tentang salah satu klinik hewan langganan saya, yaitu Puskeswan Turen. Begini ceritanya..

Akhirnya setelah punya rumah sendiri (gak ngontrak lagi), saya bisa pelihara kucing lagi. Awalnya saya pelihara Hugo, persia flatnose hibahan teman yang hilang. Setelah itu ada Bintang, anaknya Hugo, Ratna, Galih 1, Galih 2, dan terakhir sekarang Bejo. Ratna dan Galih 1 sudah meninggal kayaknya kena panleu, Galih 2 hilang, dan sekarang pus saya hanya si Bejo (peluk cium Bejo).

Semua bermula saat Bintang sakit. Saat itu dia lemes banget dan mau aku periksakan ke drh. Didik di jl. Langsep Malang. Saya sudah sms dan tlp, dan sudah janjian akan kesana sekitar dzuhur. Sayapun berangkat dengan adik dengan menenteng tas kucing berisi Bintang. Ndilalah dalam perjalanan si Bintang menyerah, dia diambil oleh Sang Maha Kuasa. Sejak saat itu, saya getol cari alternatif dokter hewan yang dekat dari Wajak yg ndeso ini. Bermodal tanya di facebook, saya dapat nomornya drh. Filia yang praktek di puskeswan Turen. Sejak saat itu saya selalu periksakan pus2 ke puskeswan Turen deh.

Jadi dimana sih Puskeswan Turen itu? Puskeswan Turen berlokasi di Desa Talok, kecamatan Turen. Letaknya berdekatan dengan Stadion Kahuripan. Kalau stadion Kahuripan ngadep ke barat, puskeswan nya ngadep selatan.

Disana bisa ngapain aja? Sejauh ini saya sering periksa aja. Tapi disana juga bisa steril (jantan 150rb betina 225rb, tergantung bobot kucing), vaksinasi, kawin suntik sapi, juga pengobatan aneka hewan lain seperti burung, kambing, ayam, kelinci, dll. Tapi disana nggakbisa opname, soalnya gak ada yg jaga kalo malem.

Mahal?
Kayaknya inj tergantung tingkat keparahannya ya.. Saya pernah suntik scabies 20rb, ibuk saya pernah 50rb, sering juga gratis (kalo pas bawa kucing hasil rescue dari jalan). Vaksin saya pernah tanya, tapi lupa. Hehehe

Bukanya kapan?
Buka setiap senin sampai kamis jam 9.00 sampai jam 3.00
Kalau jum'at jam 9.00 sampai jam 12.00
Tapi lebih baik hubungi dulu drh nya, soalnya kadang beliau rapat ke Kepanjen dan puskeswannya harus tutup.

Baiklah, saya kira begitu dulu ya. Untuk yang rumahnya sekitaran Turen, Wajak, Dampit, Krebet, saya rasa nggak ada salahnya ke Puskeswan Turen untuk ngobatin pus tercinta.
Silahkan tanya dulu ke dr. Filia ya puskeswan nya buka atau tidak di nomor 087701527267. Jangan lupa pakai bahasa yang sopan ya.. 

Kucing, Sahabat Berbulu Penghilang Perut Kembung

Salam meong untuk semua puslovers dimanapun anda berada!
Kali ini saya mau berbagi pengalaman menarik tentang menghilangkan perut kembung. Perutnya siapa yang kembung? Perut saya lah. Langsung saja ya..

Beberapa tahun yang lalu, tanpa sengaja saya menemukan resep menghilangkan perut kembung yang ajaib ini. Awalnya seharian saya pusing-pusing dan mual, tanpa tahu apa alasannya. Mau saya bilang hamil kok ya, belum menikah dan belum pernah bikin anak. Wes akhirnya saya berbaring di kasur seharian, selimutan, cuma keluar sesekali untuk minum dan buang hajat. Pintu kamar saya kunci, tidak mau diganggu.

Sayapun keluar kamar untuk minum entah untuk yang keberapa kalinya hari itu. Setelah rasa haus hilang, saya hendak kembali masuk dan plungkar plungker di kamar saat Bubu, salah satu kucing saya, ikut masuk ke kamar. Memang ndilalah Bubu ini ngalem sekali, dia langsung naik ke perut saya dan bergelung disana. Saya mau ubah posisi kok tidak tega kalau dia yang sudah tertidur itu sampai terbangun. Jadi walaupun nggak PW sama sekali, saya betah2in.

Kemudian terjadilah hal itu. Tiba-tiba perut saya rasanya panas, serasa ada yang bergemuruh didalamnya. Maunya sih bangun duduk, tapi masih tidak tega sama Bubu. Dan kemudian.. 
"Prot.. Prot.." Keluarlah angin-angin dari dalam perut saya. Pusing saya hilang, badan saya enteng. Baru saya sadari kalau saya habis kembung alias masuk angin. Dan karena kehangatan badan bubu yang nempel di perut saya, anginnya jadi keluar. Saya bersyukur kepada Alloh, dan berterimakasih kepada Bubu.

Sejak saat itu, kalau saya masuk angin, saya ambil pus, lalu saya rebahan dan letakkan pusnya di perut saya. Bahkan sampai sekarang saat anak saya si Ali (18bulan) perutnya kembung, langsung saya panggil Bejo (pus saya), dan saya pangkukan ke Ali. Mungkin cara kerjanya sama dengan meletakkan botol yang berisi air panas di perut begitu kali ya, cuma ini panas-panasnya imut, berbulu, dan bisa di elus2. Hehehe..