Tuesday, 27 December 2016

Penggunaan Obat Cacing Drontal Cat

Salam meong!!

Tahukah sahabat meong, salah satu masalah yang sering dihadapi kucing kesayangan kita adalah cacingan. Yap benar sekali. Bukan cuma manusia saja yang bisa cacingan, tetapi kucing juga.

Seperti halnya pada manusia, cacingan pada kucing juga bisa diobati atau dicegah. Salah satu obat yang bisa digunakan adalah Drontal cat dari Bayer.
gambar diambil dari http://www.calico.co.id/image/cache/data/Drontal/drontal%20cat-500x500.jpg 
Drontal cat termasuk obat cacing yang bisa menghalau hampir semua jenis cacing parasit pada tubuh kucing, termasuk cacing gelang, cacing tambang, dan cacing pita. Namun obat cacing ini tidak bisa menghalau cacing paru-paru. Komposisinya adalah 20mg praziquantel, 80mg pyrantel.

Harga Drontal cat bervariasi tergantung petshopnya, tapi berkisar pada Rp20.000 per tabletnya (tahun 2016). Saya pernah beli Rp15rb, 16rb, 17rb, pernah juga 22rb. Relatif murah kan ya?

Cara penggunaannya adalah dengan diminumkan (oral) kepada kucing kesayangan.  Jika anda merasa takut atau kesulitan mencekokkan tabletnya ke kucing anda, anda bisa pakai alat pelontar pil. Kalau saya sih pakai tangan aja. Hehehe..

Bagaimana dengan dosisnya? Dalam kemasannya, tertulis 1tablet/4kg berat badan kucing. Setelah saya cari informasi lebih lanjut, dari sini saya temukan rincian dosisnya sebagai berikut:
Kucing dengan berat badan (bb) 0-2kg, 1/2 tablet
Kucing dengan bb 2,1-4kg, 1 tablet
Kucing dengan bb 4,1-6kg, 1,5 tablet
Kucing dengan bb 6,1-8kg, 2 tablet
Kucing dengan bb >8kg, 1 tablet per 4kg. Contohnya jika bobotnya 12kg, maka yang diberikan adalah 3 tablet Drontal cat.

Jika bisa, Drontal cat diberikan pada kucing dalam keadaan perut kosong. Pengobatan dilakukan setiap 3 bulan sekali atau sesuai yang disarankan oleh dokter hewan.

Peringatan!
Drontal cat tidak disarankan untuk digunakan pada kucing hamil dan kitten dengan usia dibawah 6 minggu.
Terkadang efek samping muncul (sangat jarang sekali) berupa muntah, diare, hilang nafsu makan, dll.


Saturday, 17 December 2016

Pengalaman Mengatasi Demam Pada Kucing

Bejo, lesu saat diperiksa di Puskeswan Turen 
Bejo, kucing yang saya rescue dari jalan diatas beberapa minggu yang lalu terserang demam. Gejala awalnya sangat umum, yakni tidak mau makan. Saya ingat pada hari jumat dia makan seperti biasa, lalu sabtu tidak makan, minggu makan sedikit, dan senin tidak mau makan lagi. Selain itu dia juga muntah cairan berwarna kuning sekali dan berwarna pink sekali. Sehari-hari dia hanya tiduran didalam rumah atau di teras sambil berjemur.

Senin itu juga saya periksakan Bejo ke Puskeswan Turen. Setelah diperiksa menggunakan rectal thermometer, diiagnosa Bejo terserang demam. Dia pun disuntik 3x, penurun panas, vitamin, dan antibiotik. Drh. Filia yang menangani Bejo bilang kalau untuk menyembuhkan demam cara yang paling ampuh adalah menjaga agar kucing tetap dapat asupan makanan dan minuman. Jika tidak mau makan pun harus dipaksa karena jika tidak, kondisinya akan cepat sekali drop hingga menyebabkan kematian.

Karena Bejo tidak mau makan sendiri, akhirnya saya belikan snack vitakraft (Rp10.000) yang saya masukkan ke spuit dan saya suapkan secara paksa ke Bejo. Teksturnya yang halus dan encer memudahkan  saya untuk menyuapi bejo. Tapi ternyata 1 bungkus cuma cukup untuk sekali makan dan di desa saya yang ndeso ini tidak ada yang jual vitakraft.

Akhirnya saya putuskan untuk mengganti makanan Bejo dengan bubur bayi untuk sementara, yang penting perutnya kemasukan makanan. Saya belikan milna sachet rasa hati, lalu saya bikin agak encer untuk pertama, dan saya suapkan dengan sendok secara paksa sehari 3-4 kali. Selain itu, sesekali saya angkat Bejo dari tempatnya tidur (seringnya saya paksa bangun kalau dia sedang tidur) dan saya bawa ke kamar mandi untuk minum. Ini karena Bejo malas berjalan sendiri ke air. Saat badannya saya rasa terlalu panas, saya usapkan air ke bulunya dan saya celupkan telapak kakinya ke air. Alhamdulillah, setelah 4 hari diperlakukan demikian, Bejo mau makan walaupun sangaaaat sedikit. Tandanya dia sudah mulai sembuh.

Untuk pemulihan, saya cuma menyediakan dryfood yang saya tuang sedikit sekali. Ini karena Bejo tidak suka makanan yang sudah terlalu lama terkena angin. Setelah dia makan dan tidak habis, saya ganti yang baru saat dia akan makan lagi. Selain itu, saya juga masih menggendongnya ke kamar mandi untuk minum.

Sekarang, Bejo sudah gendut kembali. Saya sangat bersyukur. Sekali lagi Alhamdulillah..

efek kamera jadi terlihat lesu. padahal itu sedang main 

Friday, 16 December 2016

Puskeswan Turen

Assalamu'alaikum puslovers!

Kali ini saya mau berbagi informasi tentang salah satu klinik hewan langganan saya, yaitu Puskeswan Turen. Begini ceritanya..

Akhirnya setelah punya rumah sendiri (gak ngontrak lagi), saya bisa pelihara kucing lagi. Awalnya saya pelihara Hugo, persia flatnose hibahan teman yang hilang. Setelah itu ada Bintang, anaknya Hugo, Ratna, Galih 1, Galih 2, dan terakhir sekarang Bejo. Ratna dan Galih 1 sudah meninggal kayaknya kena panleu, Galih 2 hilang, dan sekarang pus saya hanya si Bejo (peluk cium Bejo).

Semua bermula saat Bintang sakit. Saat itu dia lemes banget dan mau aku periksakan ke drh. Didik di jl. Langsep Malang. Saya sudah sms dan tlp, dan sudah janjian akan kesana sekitar dzuhur. Sayapun berangkat dengan adik dengan menenteng tas kucing berisi Bintang. Ndilalah dalam perjalanan si Bintang menyerah, dia diambil oleh Sang Maha Kuasa. Sejak saat itu, saya getol cari alternatif dokter hewan yang dekat dari Wajak yg ndeso ini. Bermodal tanya di facebook, saya dapat nomornya drh. Filia yang praktek di puskeswan Turen. Sejak saat itu saya selalu periksakan pus2 ke puskeswan Turen deh.

Jadi dimana sih Puskeswan Turen itu? Puskeswan Turen berlokasi di Desa Talok, kecamatan Turen. Letaknya berdekatan dengan Stadion Kahuripan. Kalau stadion Kahuripan ngadep ke barat, puskeswan nya ngadep selatan.

Disana bisa ngapain aja? Sejauh ini saya sering periksa aja. Tapi disana juga bisa steril (jantan 150rb betina 225rb, tergantung bobot kucing), vaksinasi, kawin suntik sapi, juga pengobatan aneka hewan lain seperti burung, kambing, ayam, kelinci, dll. Tapi disana nggakbisa opname, soalnya gak ada yg jaga kalo malem.

Mahal?
Kayaknya inj tergantung tingkat keparahannya ya.. Saya pernah suntik scabies 20rb, ibuk saya pernah 50rb, sering juga gratis (kalo pas bawa kucing hasil rescue dari jalan). Vaksin saya pernah tanya, tapi lupa. Hehehe

Bukanya kapan?
Buka setiap senin sampai kamis jam 9.00 sampai jam 3.00
Kalau jum'at jam 9.00 sampai jam 12.00
Tapi lebih baik hubungi dulu drh nya, soalnya kadang beliau rapat ke Kepanjen dan puskeswannya harus tutup.

Baiklah, saya kira begitu dulu ya. Untuk yang rumahnya sekitaran Turen, Wajak, Dampit, Krebet, saya rasa nggak ada salahnya ke Puskeswan Turen untuk ngobatin pus tercinta.
Silahkan tanya dulu ke dr. Filia ya puskeswan nya buka atau tidak di nomor 087701527267. Jangan lupa pakai bahasa yang sopan ya.. 

Kucing, Sahabat Berbulu Penghilang Perut Kembung

Salam meong untuk semua puslovers dimanapun anda berada!
Kali ini saya mau berbagi pengalaman menarik tentang menghilangkan perut kembung. Perutnya siapa yang kembung? Perut saya lah. Langsung saja ya..

Beberapa tahun yang lalu, tanpa sengaja saya menemukan resep menghilangkan perut kembung yang ajaib ini. Awalnya seharian saya pusing-pusing dan mual, tanpa tahu apa alasannya. Mau saya bilang hamil kok ya, belum menikah dan belum pernah bikin anak. Wes akhirnya saya berbaring di kasur seharian, selimutan, cuma keluar sesekali untuk minum dan buang hajat. Pintu kamar saya kunci, tidak mau diganggu.

Sayapun keluar kamar untuk minum entah untuk yang keberapa kalinya hari itu. Setelah rasa haus hilang, saya hendak kembali masuk dan plungkar plungker di kamar saat Bubu, salah satu kucing saya, ikut masuk ke kamar. Memang ndilalah Bubu ini ngalem sekali, dia langsung naik ke perut saya dan bergelung disana. Saya mau ubah posisi kok tidak tega kalau dia yang sudah tertidur itu sampai terbangun. Jadi walaupun nggak PW sama sekali, saya betah2in.

Kemudian terjadilah hal itu. Tiba-tiba perut saya rasanya panas, serasa ada yang bergemuruh didalamnya. Maunya sih bangun duduk, tapi masih tidak tega sama Bubu. Dan kemudian.. 
"Prot.. Prot.." Keluarlah angin-angin dari dalam perut saya. Pusing saya hilang, badan saya enteng. Baru saya sadari kalau saya habis kembung alias masuk angin. Dan karena kehangatan badan bubu yang nempel di perut saya, anginnya jadi keluar. Saya bersyukur kepada Alloh, dan berterimakasih kepada Bubu.

Sejak saat itu, kalau saya masuk angin, saya ambil pus, lalu saya rebahan dan letakkan pusnya di perut saya. Bahkan sampai sekarang saat anak saya si Ali (18bulan) perutnya kembung, langsung saya panggil Bejo (pus saya), dan saya pangkukan ke Ali. Mungkin cara kerjanya sama dengan meletakkan botol yang berisi air panas di perut begitu kali ya, cuma ini panas-panasnya imut, berbulu, dan bisa di elus2. Hehehe..

Sunday, 22 May 2016

Gunakan Bahan- Bahan Ini Untuk Mengusir Kutu Kucing

Dalam artikel kali ini, saya mau membahas tentang cara membasmi kutu pada kucing kita. Kutu pada kucing memang bermacam-macam, ada kutu biasa/ pinjal (flea), kutu scabies, dan kutu telinga (ear mites). Nah dalam artikel ini saya akan membahas khusus untuk kutu biasa/ pinjal/ flea.

Memelihara kucing hampir bisa dipastikan secara tidak langsung anda juga memelihara kutu kucing. Bagaimana tidak, kucing yang rambutnya menutup seluruh badan adalah inang yang sangat potensial buat ditempati kutu. Selain itu pemberantasan kutu pada kucing juga termasuk susah. Seringkali walaupun sudah dimandikan dengan shampoo anti kutu, direndam, disemprot dengan spray anti kutu, tetep saja si kutu dan koloninya hidup sejahtera di kucing kita.
gambar diambil dari https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTeqvneu10WIASsi73JFZkMJfHAJ1NW98HkJf9YoaGhGt6u5nyuEg

Tetapi ternyata, ada lho bahan-bahan disekitar anda yang bisa anda gunakan untuk mengusir kutu kucing. Bahkan bahan-bahan ini mudah didapat.  Tapi sebelum kita membahas lebih jauh tentang ini, ada beberapa hal yang perlu anda ketahui tentang kutu kucing itu sendiri.

Untuk memberantas kutu di tubuh kucing, anda perlu mengetahui siklus hidup kutu. Kutu pada umumnya hidup selama 6 minggu. Kutu dewaa akan bertelur setiap hari sekitar 20 sampai 28 buah. Telur kutu biasanya berwarna putih, ke oranye-oranyean, atau kecoklatan dan menempel di bulu kucing. Bagian tubuh kucing yang paling sering dihinggapi telur kucing biasanya di bagian punggung. Telur yang masih belum menetas biasanya bentuknya menggelembung dan bila ditekan akan meletus. Setelah menetas, telur akan menjadi larva, dan kemudian menjadi pupa atau kepompong. Dari kepompong akan lahir kutu-kutu muda dengan ciri tubuh kecil berwarna oranye. Kutu muda ini memakan sisa-sisa kotoran induknya. Biasanya kotorannya berwarna hitam berbentuk seperti benang pendek. Dari larva sampai dewasa, biasanya kutu akan membutuhkan waktu antara 20-120 hari.
gambar dari https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRtKWkQCwH0WHpfWW_hTdUpatimyo_KwE9xWQu8FPzAx3zwXoas

Nah sekarang, kenapa mengetahui siklus hidup kutu kucing penting? Karena ternyata obat pemberantas kutu hanya mampu membunuh kutu dewasa saja. Telur kutu pada umumnya kebal terhadap obat-obatan pembasmi kutu. Maka dari itu, anda perlu melakukan pembasmian kutu secara berulang sampai tidak ada lagi kutu dan telurnya di tubuh kucing anda. Lalu bahan apa saja yang bisa digunakan untuk membasmi kutu kucing yang mudah didapat seperti yang saya sebutkan diatas?

Drh. Didik Saptono mengungkapkan, secara empiris setidaknya ada 3 bahan yang bisa anda gunakan untuk membasmi kutu. meskipun telah terbukti secara empiris, namun bahan-bahan dibawah ini tidak disarankan untuk digunakan secara medis.

Minyak Sereh
Minyak sereh/ minyak serai. Caranya, teteskan minyak serai di kalung kucing anda. Aromanya akan mengusir kutu dari tubuh kucing anda.
Anda bisa membeli serai di pasar dan menumbuknya, kemudian mencampur dengan air. Atau jika tidak mau repot, anda juga bisa membeli minyak serai di toko obat.

Kapur Semut
Kapur semut juga bisa mengusir kutu pada kucing anda jika diaplikasikan di sekitar tempat tinggal kucing, misalnya kandang. 

Kamper
Cara penggunaan kamper kurang lebih sama denegan kapur semut. Kamper dapat mengusir kutu pinjal dari kucing anda jika diletakkan di sekitar tempat tinggal kucing.

Selain bahan yang disebutkan drh. Didik Saptono diatas, juga ada beberapa bahan lain yang bisa anda gunakan untuk mengusir kutu kucing, yaitu:

Ragi
Balurkan ragi di tubuh kucing anda sebelum mandi. Biarkan beberapa saat lalu mandikan sampai bersih. Selain itu ragi juga bisa dicampurkan di makanan basah kucing anda. Tapi ingat, sedikit saja ya.

Sabun Cuci Piring
Mandikan kucing anda dengan sabun cuci piring, Rendam selama 5-10 menit dan kutu-kutunya akan semaput karenanya. Tapi pehatikan reaksi kucing anda setelahnya. Siapa tau sabunnya terlalu kuat dan kucing anda alergi. Jika demikian, hentikan pemakaian dan gunakan sampo bayi atau sampo khusus kucing. Pastikan juga agar kucing tidak menjilat-jilan saat direndam.

sumber:
hanyakori.wordpress.com (comment section)
id.wikihow.com/Menyingkirkan-Kutu

http://id.wikihow.com/Menyingkirkan-Kutu-Hewan-Peliharaan-Secara-Alami

update: artikel ini telah diupdate pada 3 Juni 2016 berdasarkan masukan dari drh. Didik Saptono

Thursday, 12 May 2016

Solusi Alami Mengatasi Kucing Jamuran

Hai puslovers! Posting kali ini saya juga copas dari blog sebelumnya ya. Selamat menyimak.


Siapa sih yang gak sebel lihat kucing yang disayang jamuran??  bulunya rontok sehingga terlihat bulatan-bulatan tanpa rambut di badannya, ada semacam ketombe di kupingnya. iiihhh geliiiii dan gemes pingin ngilanginnya. Jamur pada kucing disebabkan oleh spora jamur yang beterbangan di udara nempel di kulit kucing. dan kalau si kucing kurang suka menjaga kebersihan (kur
ang suka jilat2 atau grooming), jamur bisa dengan mudah berkembang biak dari awalnya Cuma setitik jadi lebar.
Banyak obat berupa salep maupun shampoo ditawarkan buat mengatasi jamuran pada kucing, tapi siapa tau ada obat alami herbal yang justru manjur dan lebih aman dari obat-obat berbahan kimia tersebut?
Yepp. VCO, itulah namanya, Singkatan dari Virgin Coconut Oil atau mudahnya minyak kelapa. kalau fungsi asli dari VCO sih, bila dikonsumsi manusia 2-3 sendok makan sehari, bisa melancarkan metabolism tubuh, menjaga daya tahan tubuh, dan banyak fungsi lainnya.
berawal dari kucingku, si Shiro, yang udah lama gak pulang ternyata pulang dengan kepala dan kuping penuh jamur, akhirnya aku browsing2 tentang cara mengatasi Jamur pada kucing. dari situlah aku tau bahwa VCO bisa digunakan untuk menghilangkan jamur pada kucing.
Caranya bagaimana?
oleskan aja setiap hari sekali atau 2 kali ke bagian yang berjamur. bisa pakai cottonbud, kapas, atau kuas.
nah langsung setelah aku praktekkan ke Siro, inilah yang terjadi:
  • 2 hari pertama, rambut di bagian yang diolesi rontok, beserta jamur-jamurnya mengelupas.
  • hari ke 4, rambut baru mulai tumbuh, lembut dan jamur sudah pergi.
kelebihan menggunakan VCO untuk menghilangkan jamur pada kucing:
  1.  terbuat dari bahan alami, jadi kalau dijilat oleh kucing tidak berbahaya dan malah menyehatkan.
  2.  kalau pakai obat berbahan kimia harus diberi collar, tapi kalau dengan VCO tidak usah.
ini foto Siro sebelum dan sesudah diolesi selama seminggu:


kiri: sebelum diolesi VCO, kepala jamuran, telinga seperti berketombe kanan: seminggu sesudah mulai diolesi, jamur hilang, rambut baru mulai tumbuh
kiri: sebelum diolesi VCO, kepala jamuran, telinga seperti berketombe
kanan: seminggu sesudah mulai diolesi, jamur hilang, rambut baru mulai tumbuh

update:
Saat itu, gejala yang ditunjukkan siro saat jamuran adalah sebagai berikut: menggaruk-garuk di bagian kepala, seperti ada kerak di bagian telinga, wajah, dan leher. Kerak yang ada kering di permukaan, tapi basah jika dikelupas, rambut tidak rontok, tetapi kusut, kusam, dan patah-patah hingga menjadi sangat pendek hampir gundul di beberapa bagian.
terimakasih drh.Didik Saptono, untuk masukan yang diberikan.

Dokter Hewan Judes di Malang

Halo puslovers! Alhamdulillah akhirnya keturutan bisa bikin blog yang isinya khusus membahas tentang kucing. Sebelumnya, saya campurin tuh antara kucing, kerjaan, pengalaman pribadi, dan segala macem hal lain di blog saya yang ini. Ternyata para pembaca antusias sama informasi mengenai kucing, jadi saya bulatkan tekad untuk berbagi pengalaman saya selama melihara kucing sejak 2010 melalui duniapus ini. Selamat bergabung. Untuk postingan pertama ini, saya copas dari blog saya yang sebelumnya ya.

Punya hewan peliharaan berarti harus memperhatikan kesehatannya juga. Tidak jarang saking sayangnya, si master akan membawa pet nya ke dokter hewan. Alhamdulillah kalau dapat dokter hewan yang ramah, sabar, dan murah. tapi apa jadinya kalau dokter hewan yang dikunjungi judes, suka menghina, dan mahal pula.
salah satu kenalan saya di facebook pernah curhat tentang pengalamannya mendatangi dokter yang semacam ini. ceritanya, kenalan saya ini bawa kucing persia mediumnya ke salah satu dokter hewan di daerah malang sini. bukan hanya pengobatan yang dia terima, tapi juga penghinaan dan kejudesan dari dokter hewannya. untuk lebih lengkapnya simak percakapan dibawah ini.
SETELAH TAK TERJEMAHKAN KE BAHASA INDONESIA JADI GINI:
teman-teman aku curhat ya….
barusan kucingku jenis medium kan flu, jamuran, trus matanya berair terus. akhirnya aku bawa ke dokter hewan malang.
lha sampe sana kok gak dipersilahkan duduk. aku nunggu lama sambil berdiri, trus iseng2 ttanya soalnya koleksi kucingnya (dokternya) banyak…
Aku: Dok, itu semua kucingnya ta?
Dokter: IYA, kenapa?
Aku: gpp kok banyak.
Dokter: sakit apa ini kucing sampeyan? trus doktere ngomong “EALAH KUCING MEDIUM GINI TA? INI KUCING RAS DIKAWIN KAMPUNG. KALAU AKU GAKPUNYA DONG KUCING KAYAK GINI. LIHATEN KUCINGKU LHA MAHAL2. PEDIGRI SEMUA MAS….
aku: iya flu, jamuren, trus matanya berair terus.
dokter: sudah vaksin?
Aku: belum soalnya dulu mau divaksin masih kena scabiess jd sama dokter langganan saya (yang di jombang) gak boleh divaksin
Dokter: Dokter Jombang? siapa nama e?
Aku: drh. Wiwik Idayanti
Dokter: oh, gak terkenal. paling dokter baru ya, blum pengalaman.
Aku: (sambil senyum) hmmm…. (batinku: emang lu aja yang gak kenal tapi sok kenal. sok tau!!)
Dokter: makanan kucingnya apa?
Aku: RC di mix MDC.
Dokter: lngapain di mix? kasih RC aja. kamu pingin kucingmu cepet mati  dicampur yg lain? gak ada critanya pakan murah tapi bagus. kalo bagus itu ya mahal .dari pertama belajar ilmu dokter saya gak pernah nemu yg namanya pakan murah bagus.
Aku: (dalam hati: Jasik congornya kalo ngomong semaunya sendiri) gak lah dokter. aku pingin kucingnya sehat.
Dokter: Wes ini tak suntik flu. kucingnya doyan makan apa gak?
Aku: ya doyan…
Dokter: Lhakok kurus, kenapa ini?
Aku: (mbatin: ya gaktau dus. lhawong lu dokternya kok tanya ke aku) Gak tau dokter, mungkin cacingan.
Dokter: yaudah tak kasih obat cacing. gak pernah kamu kasih obat cacing ta?
Aku: pernah! merk e lupa.
Dokter: takerane berapa?
Aku: tulisan di tabletnya 1 pil untuk 10 kg
Dokter: gak pernah ada ukuran segitu. kalo obat cacing kucing. biasane 1 pil untuk 4 kilo. diberi tahu siapa kamu kok ngawur?
Aku: dari petunjuknya itu.
Dokter: gak pernah tau aku ukuran 1 pil untuk 10 kg. dari awal kuliah kedokteran sampe sekarang belum nemu itu. sudah selesai tak suntik. ongkosnya 100 rb. nanti dalam 3 hari kalo kucingnya masih sakit, bawa balik kesini lagi ya…
Aku: iya… (dalam hati: kagak bakal aku balik kesini lagi. JAWABANMU gak enak banget kalo ditanyai. cukup sekali ini aja!! ITU MULUT APA PEDAL KOK KALO NGOMONG NGAWUR. KENE NEK PEDAL TAK PANCALE!!)
lawan dokter kayak gitu enaknya diapain??
ini versi aslinya, bahasa jawa:
rek aku curhat yo….
iki maeng kucingku jenis medium kan flu, jamuren, trus mripate berair terus. akhire tak gowo nang dokter hewan malang.
lha sampe kono iku gak dipersilahkan lungguh. aku njangur suwi ngunu ngadek, trus iseng2 takok soale koleksi kucinge uakeh…
Aku: Dok, itu semua kucingnya ta?
Dokter: IYA, kenapa?
Aku: gpp kok banyak.
Dokter: sakit apa ini kucing sampeyan? trus doktere ngomong “EALAH KUCING MEDIUM NGENEKI TA? INI KUCING RAS DIKAWIN KAMPUNG. NEK AKU YO GAK DUWE KUCING NGENEKI. LIHATEN KUCINGKU LAK MAHAL2. PEDIGRI KABEH MAS….
aku: iya flu, jamuren, trus mripate berair terus.
dokter: sudah vaksin?
Aku: belum soalnya dulu mau divaksin masih kena scabiess jd sama dokter langganan saya (yang di jombang) gak boleh divaksin
Dokter: Dokter Jombang? siapa nama e?
Aku: drh. Wiwik Idayanti
Dokter: oh, gak terkenal. paling dokter baru ya, blum pengalaman.
Aku: (sambil senyum) hmmm…. (batinku: ancene awakmu ae sing gak kenal tp sok kenal. kemeruh)
Dokter: makanan kucingnya apa?
Aku: RC di mix MDC.
Dokter: lhalapo di mix? kasih RC aja. kamu pingin kucingmu cepet mati ta dicampur yg lain? gak ada critanya pakan murah tapi bagus. nek bagus itu ya mahal dari pertama belajar ilmu dokter saya gak pernah nemu yg namanya pakan murah bagus.
Aku: (dalam hati: Jasik cangkeme lower e nek ngomong. sak njeplak e tok ae) gak lah dokter. aku pingin kucinge sehat.
Dokter: Wes ini tak suntik flu. kucinge doyan makan apa gak?
Aku: ya doyan…
Dokter: Lhakok kurus, kenapa ini?
Aku: (mbatin: yo embuh ndos. lhawong doktere awkmu kok takok e nang aku) Gak tau dokter, mungkin cacingan.
Dokter: yaudah tak kasih obat cacing. gak pernah kamu kasih obat cacing ta?
Aku: pernah! merk e lupa.a
Dokter: takerane berapa?
Aku: tulisane di tablet e 1 pil untuk 10 kg
Dokter: gak pernah ada ukuran segitu. kalo obat cacing kucing. biasane 1 pil untuk 4 kilo. diberi tahu siapa kamu kok ngawur?
Aku: dari petunjuknya itu.
Dokter: gak pernah tau aku ukuran 1 pil untuk 10 kg. dari awal kuliah kedokteran sampe sekarang belum nemu itu. sudah selesai tak suntik. ongkosnya 100 rb. nanti dalam 3 hari kalo kucingnya masih sakit, bawa balik kesini lagi ya…
Aku: iya… (dalam hati: ora kudu mbalek nang awakmu. JAWABANMU gak tau penak nek ditakoni. wes pisan ae!! IKU CANGKEM TA PEDAL KOK NEK NGOMONG NGAWUR. KENE NEK PEDAL TAK PANCALE!!)
mungsuh dokter koyok ngunu iku trus aku kudu pye??
hmm.. hati-hati kalau pilih dokter hewan teman-teman